"Cerita ini mengisahkan tentang 10 orang cowo terkenal di Jepang yang menjadi idola para cewe remaja hampir di seluruh dunia. Mereka memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda meskipun mereka terlihat sangat akrab satu sama lain. Mereka adalah Yamada Ryosuke, Chinen Yuuri, Nakajima Yuuto, Morimoto Ryutaro, Okamoto Keito, Yabu Kouta, Yaotome Hikaru, Takaki Yuuya, Daiki Arioka dan Inoo Kei. 10 cowo ini adalah salah satu boyband Jepang yang bernama-kalian sudah tau pastinya-.
Cerita ini hanya sekedar rekayasa dan imajinasi penulis. Jadi, mohon maaf kepada fans-fans JUMP serta member dari JUMP-nya sendiri pastinya.
Okay, disini saya akan mengisahkan tentang kehidupan mereka masing-masing. Thus, saya akan membagi cerita ini menjadi 10 episode atau part atau cerita atau apalah itu namanya… Let’s get it started!!"
JJJ
Title : Cokelat oh cokelat
Cast : Hey Say 7
Location : -di Negara asal mereka-
COKELAT OH COKELAT
Suasana rumah begitu sepi. Saat itu adalah hari Sabtu dan waktu menunjukkan pukul 10.00 pagi waktu Jepang. Begitu sepi, yang terdengar hanya suara dentingan piring dan sendok diruang makan, suara gitar diruang keluarga dan suara...
“UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!” teriakan Yamada. Chinen dan Ryutaro tersedak roti panggang bersamaan saat mendengar teriakan Yamada yang begitu besar tidak seperti biasanya. Keito yang sedang bermain gitar tiba-tiba senar gitar miliknya putus “HAH~~” suaranya bergetar. Yuuto terbangun dari tidur panjangnya (what!!!??) begitu mendengar teriakan yang menggentarkan seisi rumah. Takut terjadi apa-apa dengan anak itu, Chinen dan Ryutaro menuju kamar Yamada yang kebetulan dekat dengan ruang makan, diikuti Keito dibelakang mereka, beberapa detik kemudian Yuuto keluar dari kamarnya dan mengikuti Keito dan kedua partnernya sambil mengusap-usap matanya polos (kawaiiiiiiiiii~~)
“Ryo-kun, ada apa??” tanya Chinen panic. Yamada duduk lemas dipinggir ranjangnya sambil menatap suatu benda dihadapannya... TIMBANGAN!! “Ryo-kun? Ryo-kun!!” Chinen mengguncang-guncangkan tubuh Yamada. “Wah, gawat!!!!” tiba-tiba suara Ryutaro terdengar sangat menggelegar di kamar Yamada. “Gawat??” tanya Keito cool, yang dijawab dengan anggukkan kepala Ryutaro “Jangan-jangan Ryosuke-kun.. kesurupan!!” ujarnya asal. Tak lama kemudian Yuto menempeleng kepala Ryutaro “Ngasal banget mulut lo!!” Ryutaro mengusap-usap kepalanya kesakitan.
“Yama-chan, lo kenapa?” tanya Yuto polos.
“Ryosuke, jangan bikin kita panic dong!” pinta Keito diikuti anggukkan lemas Chinen. Akhirnya......... si Yamada buka mulut juga “berat badan gue...” semua menatap Yamada dalam-dalam menunjukkan rasa simpati mereka. “Berat badan gue nambah~~” terangnya dengan suara yang bergetar.
“APAAAAA!!??” Yuto histeris sambil menutup mulutnya. Lebay!! Bisik Chinen kepada Keito. “nambah berapa kilo?” Chinen bertanya dilanjutkan oleh Yuto “nambah 10 kilo??” dilanjutkan oleh Keito “20 kilo? 25? Atau 30?” dilanjutin lagi sama si kecil Ryutaro “Atau 100 kilo? Ah, kalo 100 kilo badan lo pasti lebih gendut dari yang sekarang dong??” suddenly... BUG!! BAAGGG!! BUG!! AWWW!! “sekali lagi lo ngomong asal, gue bikin gendut loh!!!” ancam Yuto kesal. Ryutaro meringis kesakitan di pojok kamar.
“Jadi??” (masih aja dilanjutin!)
“berapa kilo?” tanya Chinen makin penasaran.
Yamada menundukkan kepalanya malu “nambah duaaaa...” dipotong oleh Keito “dua puluh! Tuh kan bener..” Yamada melotot terkejut “Chigau.. chigau.. eeto~ duaa…”
“dua lima?” tanya Keito lagi. Yamada menggeleng.
“pasti dua ratus!!” lagi-lagi... RYUTARO!!
BAG!! BUG! BAAAGGG!! AWWWmmmp!! “sengganya dia bisa tenang sejenak” terang Yuto kepada Chinen yang terlihat gelisah melihat keadaan Ryutaro yang terikat dibangku dengan mulut disumpal kaos kaki. Malang. Yamada menghela nafas dalam-dalam. “duh, Ryo-kun jangan bikin kita jadi penasaran dong!! Cepetan kasih tau kita!” pinta Chinen. “berat gue nambah...” semua mata tertuju pada Yamada.
“DUA KILO...” jawabnya polos banget!!
Semua tersontak mendengar jawaban Yamada yang seharusnya tidak perlu ditakutkan. “Ya ampun, musibah-musibah!!” Chinen menggelengkan kepalanya lemas dan kesal. Yuto melotot kaget “hee~ dua kilo yah???” Yamada mengangguk lemas. Tiba-tiba Yamada mendapat serangan dari Keito, lehernya dicekik. “dua kilo!? Dua kilo doang lo histeris sampe senar gitar gue putus!?” Chinen dan Yuto dengan cepat melerai Keito. Keito yang tampangnya cool dan ramah pun bisa sangar!! “Cuma dua kiloooo~ Yama-chan! Dua kiloooo!!” Yuto lemas menatap Yamada. Chinen membantu Ryutaro melepaskan tali dan kaos kaki dari mulutnya. Tubuh Keito ambruk ke lantai.
Ryutaro mendekati Yamada “dua kilo doang?” tanyanya biasa. “hai..” jawab Yamada pelan dan tetap polos. “STRESS!! Gila lo.. gila!! Cuma berat badan lo yang naik dua kilo, muka gue bengep kayak gini!!”. Yamada menunduk "maaf.. abis gue takut banget soalnya.." suaranya sedikit bergetar. Chinen duduk disebelah Yamada dan bertanya "terakhir lo makan apaan sampe berat lo nambah.. DUA KILO??"
Yamada termenung seolah-olah ia sedang berpikir. "makan.. sandwich doang!" jawabnya sedikit ketakutan alias gelagepan. Yuto menatap Yamada "yakin?? coba lo inget-inget lagi, akhir-akhir ini lo ngemil apaan??". Wajah Yamada terlihat menegang begitu mendengar pertanyaan dari Yuto (ketauan boong sama Yuto!!) "bener sandwich doang! lo tau sendiri gue lagi diet, jadi gue ngga makan daging sama sekali!" jawab Yamada membela diri. Tiba-tiba Ryutaro angkat bicara "sumpeh lo?? ini apaan?" sambil menunjukkan bungkusan-bungkusan cokelat di bawah bantal Yamada. Chinen terperanjat dari duduknya "buset!!!! bungkusan cokelat semua di bawah bantal lo, Ryo-kun!" Suasana sepi sejenak. "lo bilang makan sandwich doang? jadi ini 'sandwich' yang lo maksud??" tanya Yuto mulai kesal.
Yah, ketauan deh... emang dasar si Ryutaro ngga hanya mulutnya doang yang tajem tapi idung sama tangan juga!! pikir Yamada. "sepuluh.. sebelas.." Keito menghitung bungkusan-bungkusan cokelat tersebut.
to be continued...